Spiga

Prediksi La Liga Spanyol 16-17 November 2008

Pimpinan klasemen sementara La Liga Spanyol, Barcelona berpeluang mempertahankan posisi mereka. Dalam jornada ke-11, Barca yang sembilan kali tidak terkalahkan berhadapan dengan Recreativo Huelva di Estadio Nuevo Colombina, Minggu (16/11) atau Senin dinihari.

Performa pasukan Josep Guardiola sedang meroket. Daya gedor juga terbukti mumpuni dengan melesakkan 34 gol, jauh di atas Real Madrid yang berada di posisi kedua untuk urusan produktifitas dengan 28 gol. Kinerja lini depan juga terbukti dengan total 21 gol yang dijaringkan Samuel Eto’o, Lionel Messi dan Thierry Henry.

Sebaliknya, Recre yang berada setingkat tepat di atas zona degradasi dengan hanya keunggulan selisih gol sedang berada di grafik menegcewakan. Setelah menang dari Real Betis di pekan perdana, Recre belum sekalipun memetik kemenangan untuk kedua kalinya di musim ini.

Data pertemuan juga sangat timpang. Dari enam duel yang dimainkan, Los Blaugrana menang di lima partai lengkap dengan skor yang terbilang telak. Jika saja Villarreal tertahan di Mallorca maka Barca berkesempatan memperlebar jarak.

Sementara itu, Madrid yang bertandang ke Valladolid juga berpeluang memperbaiki performa setelah disingkirkan Real Union di ajang Copa del Rey. Kemenangan dari Valladolid wajib hukumnya bagi Bernd Schuster jika tidak ingin kehilangan status sebagai entrenador di Santiago Bernabeu.

Valencia Dan Barca Melangkah ke 16 Besar

Tidak ada kejutan berarti dari Copa del Rey yang memainkan leg kedua putaran keempat, Rabu (19/11) atau Kamis dinihari—WIB. Selain Villarreal yang dipermalukan Poli Ejido, tim-tim besar Primera Liga (La Liga) sukses melangkah ke babak perdelapan final.

Barcelona yang ganti menjamu Benidorm kembali mengalami kesulitan menundukkan klub kasta ketiga Spanyol tersebut. Menguasai jalannya permainan, Azulgrana baru berhasil memecahkan kegembiraan publik Nou Camp di enam menit terakhir melalui gol Lionel Messi yang memanfaatkan bola rebound hadiah penalti.

Gol di menit ke-84 itu membuat Barca melanjutkan langkahnya dengan aggregate 2-0. Di babak 16 besar, Barca akan bertemu dengan Atletico Madrid yang lolos dengan skor aggregate 1-0—yang merupakan gol dari Diego Forlan—setelah bermain imbang tanpa gol dari Orihuela, klub segunda B.

Juara bertahan Valencia melaju mulus. Seusai mengantongi kemenangan 4-1 di leg pertama, Los Che yang bermain di Estadio Mestalla mengandaskan Portugalete 3-0 (1-0). Kemenangan Valencia itu dibuka oleh Miguel Angel Angulo yang menjabat ban kapten di menit ke-20. Dua gol berikutnya disumbangkan Michel (58) dan Pablo Hernandez (70).

Sementara itu, tiga partai yang mempertemukan klub anggota La Liga membuahkan pil pahit buat Malaga, Numancia dan Recreativo Huelva. Malaga menyerah aggregate 1-3 setelah dikalahkan Real Mallorca 0-2 (0-1) di ONO Estadi. Dua gol kemenangan Mallorca disumbangkan David Navarro (34) dan Alhassane Keita di masa injury time.

Numancia yang takluk 0-1 di pertemuan pertama, semakin dibuat tidak berdaya oleh Sporting Gijon. Bermain di kandang, Estadio El Molinon, Torres David Barral menjadi pahlawan Gijon dengan dua gol yang diborongnya untuk kemenangan 2-0 di menit ke-22 dan 81.

Bermain di Estadio El Nuevo Colombina, Recreativo tidak mampu memaksimalkan keuntungan bermain di kandang saat menjamu Athletic Bilbao yang merupakan rival mereka di papan bawah La Liga. Meski menang 2-1 (2-0), Recreativo terhenti lantaran kalah aggregate 2-3. Kunci keberhasilan Bilbao adalah penalti sempurna dari Joseba Llorente di menit ke-75. Gol tersebut menghapus dua gol Recreativo dari Kanga Akale (23) dan Ersen Martin tujuh menit kemudian.

Benitez Inginkan David Silva

Pelatih Rafa Benitez menyatakan akan berupaya mendapatkan winger David Silva dari Valencia, dengan mengajukan tawaran sebesar 20 juta pounds.

Surat kabar Daily Mail melaporkan Benitez yakin akan bisa merundingkan pembelian Silva, pemain yang dijuluki new Pablo Aimar, dalam waktu dekat ini. Namun yang menyulitkan adalah apakah Tom Hicks dan George Gillett, dua juragan asal Amerika Serikat (AS) yang menguasai saham mayoritas The Reds, bersedia menyediakan dana sebanyak itu.

Liverpool sejauh ini baru mendapatkan 4 juta pounds dari penjualan John Arne Riise ke AS Roma. Benitez masih akan menjual Xabi Alonso ke Juventus, yang diperkirakan berharga 13 juta pounds.

Benitez membutuhkan Silva untuk beroperasi di lini depan, atau berdiri di belakang striker utama. Pelatih asal Spanyol itu yakin pemain berusia 22 tahun itu akan bisa bermain dengan Fernando Torres.

Morientes Sadar Diri

Valencia mengawali La Liga Spanyol musim ini dengan hasil fantastis. Sabtu lalu, Los Che membantai Real Mallorca tiga gol tanpa balas di Estadio Mestalla, kandang sendiri. Aksi impresif yang ditunjukkan pasukan Unai Emery setelah membuat kepayahan Real Madrid dalam perebutan Piala Super Spanyol.

Kemenangan brilian itu tidak terlepas dari aksi impresif duo David di lini depan. David Villa dan David Silva begitu padu menggerayangi pertahanan lawan. Di balik euforia di kubu Valencia, Fernando Morientes miris. Mantan striker Real Madrid itu menyatakan dirinya sangat mahfum akan nasibnya di sepanjang musim nanti.

Morientes begitu sadar Villa dan Silva akan menjadi bagian utama dari skema Emery. Oleh karena itu ia tidak berharap banyak bisa bermain. Meski begitu penyerang berusia 32 tahun itu patut diacungi jempol karena masih bertahan di Valencia walau ada tawaran yang datang untuknya.

Morientes menampik proposal lamaran yang dilayangkan klub raksasa Turki, Galatasaray. Ia ingin menghabiskan satu musim lagi di Mestalla karena berkeyakinan kapasitas dan kapabilitasnya masih dibutuhkan tim. Pemain yang biasa disapa Moro itu dibeli Valencia dua tahun lalu dari Liverpool, yang diperkirakan dengan fee 3 juta pound.

“Tahun ini kemungkinan menjadi tahun terakhir di Valencia karena saya tahu diri tidak akan mendapat kesempatan bermain. David Villa dan David Silva merupakan prioritas terdepan—bagi Emery dan memang keduanya merupakan tandem penyerang terbaik di Spanyol saat ini,” cetus Morientes seperti dikutip Goal.

Emery merupakan pelatih yang menyukai skema permainan dengan satu ujung tombak. Itu bisa terlihat pada pertandingan akhir pekan lalu. Villa ditempatkan di depan dengan sokongan dari Silva dan duo Juan Mata dan Pablo Hernandez di kiri dan kanan. Dan skema itu menuai hasil memuaskan, walau masih terlalu pagi berkesimpulan.

Sadar dengan situasinya yang tidak mendapat porsi lebih, Morientes malah menampik pinangan dari klub lain. “Tidak ada masala bagi saya lebih banyak duduk di bangku cadangan. Saya tidak akan berhenti (berupaya). Saya akan selalu memberi kontribusi dalam keadaan apapun,” katanya.

Mengenai penolakan terhadap tawaran Galatasaray, ia berkomentar: “Menganehkan karena saat itu saya dalam persiapan pra-musim dan fokus untuk bertahan. Penawaran yang bagus, buat saya maupun buat klub. Valencia menerima dan segalanya (hengkangnya Morientes) seperti berjalan lancar. Tapi ketika saya meminta garansi dari mereka (Galatasaray), semuanya berubah

Fakta Menarik Tentang David Villa

Di penghujung 2006, setelah David Villa (foto) keluar dari daftar pendek calon peraih Ballon d'Or, surat kabar Marca menggelar jajak pendapat. Koran terbesar di Spanyol itu bertanya kepada pembacanya di seluruh dunia, bagaimana pendapat mereka tentang David Villa.

Hampir seluruh pembaca koran itu, menyebut Villa sebagai most deadly No 9 in Spain. Jauh sebelumnya, sejak Villa membuat debutnya dengan klub berjuluk Los Che, harian Marca menggambarkannya sebagai striker paling brilian yang dimiliki Valencia dalam satu dekade terakhir.

Villa -- putra pekerja tambang yang lahir di Tuilla, Asturias, Desember 1981 -- memang tidak memiliki keindahan dan kelenturan tubuh seperti Thierry Henry, atau kecepatan mematikan seperti Samuel Eto'o. Ia bukan golden boy seperti kebanyakan pemain depan di Barcelona dan Real Madrid, tapi striker eksepsional dengan statistik tak terbantah.

Dia bukan figur yang akrab dengan wartawan, dan hampir tidak pernah memberikan wawancara khusus untuk menjadi headline surat kabar. Namun setiap kali mencetak gol, wajahnya menghiasi halaman depan hampir semua koran di Spanyol. Tidak aneh jika dalam dua musim terakhir Villa menjadi incaran banyak klub elite.

Ia tidak tergiur pindah ke Real Madrid, Chelsea, Liverpool, atau Manchester City. Ia lebih suka memperpanjang kontraknya dengan Los Che. Berikut beberapa hal menarik dalam perjalanan karier pemain bernama lengkap David Vlla Sanchez.

10. Villa memperlihatkan minatnya terhadap sepakbola sejak usia dini, namun di usia empat tahun tulang pahanya patah dan keluarganya dihadapkan pada pilihan sulit; operasi atau tidak. Dokter menyarankan operasi, tapi dengan risiko pincang seumur hidup. Kedua orangtua Villa tidak ingin mengambil risiko itu, dan lebih suka merawat cedera anaknya secara alami. Beruntung, patah tulang paha itu sembuh secara alami dan Villa kembali normal.

9. Memasuki usia anak-anak Villa mendaftar ke klub lokal Union Popular de Langreo. Sporting Gijon, klub Divisi II, memboyong Villa dan menempanya sebagai pemain profesional. Musim 2000/2001, Villa mengawali karier profesionalnya dengan Gijon. Musim berikutnya Villa menjadi bagian inti Gijon, dan mencetak 18 gol selama satu musim. Lalu pada musim 2002/2003, Villa mencetak 20 gol. Secara keseluruhan, Villa mencetak 50 gol selama tiga musim bersama Gijon.

8. Real Zaragoza, klub Primera Liga Spanyol, memboyongnya dengan transfer £2 juta pada musim panas 2003. Villa nyaris tidak kesulitan beradaptasi dengan rekan-rekan barunya di Zaragoza. Musim pertamnya dilewati dengan produksi 17 gol, dan musim kedua dengan 15 gol. Timnas Spanyol tergiur memanggilnya, lalu Zaragoza menaikkan buy-out clause Villa menjadi £8 juta. Valencia tak keberatan mengeluarkan uang sebanyak itu untuk membawa Villa ke Mestalla pada musim panas 2005.

7. Villa berangkat ke Valencia membawa Patricia -- gadis yang dicintai sejak masih anak-anak -- yang sedang hamil tiga bulan. Patricia sempat mengikuti jejak Villa menjadi pemain sepakbola, namun ia memutuskan berhenti setelah menikah tahun 2003. Pernikahan keduanya diselenggarakan di markas Union Popular de Langreo, klub pertamanya, dan dipimpin pendeta yang mengelola klub itu.

6. Awal Desember 2005, anak pertamanya lahir. Villa memberinya nama Zaida. El Guaje, demikian Villa dijuluki publik Asturias, juga tidak merasa kesulitan beradaptasi di Mestalla. Ia produktif dengan 25 gol dari 35 pertandingan pada musim pertamanya dengan Valencia, dan berada di belakang Samuel Eto'o dalam daftar pencetak gol terbanyak musim 2005/2006 dengan selisih satu gol.

5. Mencetak gol terindah ke gawang Deportivo La Coruna, dengan tembakan voli dari tengah lapangan. Bola melewati kepala penjaga gawang La Coruna, dan masuk ke dalam gawang. Dia mencetak tiga gol ke gawang Athletic Bilbao antara menit ke-80 sampai 85, dan tercatat sebagai hat-trick tercepat di Primera Liga.

4. Musim 2006/2007 Villa berpartner dengan Fernando Morientes. Keduanya mengemas 40 gol di semua kompetisi. Saat itu pula Villa mendepak Raul Gonzales dari timnas Spanyol. Di Liga Champions, gol tembakan bebasnya ke gawang Inter Milan menempatkan Valencia di perempat final.

3. Pada penampilan ke-100 untuk Valencia, Villa mencetak hat-trick ke gawang Levante. Jika musim lalu Villa memberondong gawang Athletic Bilbao dalam lima menit, kali ini ia menceploskan bola dalam tiga menit; yaitu menit ke-54, 55, dan 56. Ia mengakhiri musim ini dengan 18 gol dari 27 pertandingan, tapi Valencia tampil buruk di bawah pelatih Ronald Koeman dan mengakhiri musim di tempat kesepuluh. Meski demikian Villa masih sempat meraih trofi pertamanya dengan memenangkan Piala Raja musim 2007/2008.

2. Setelah melewati Piala Dunia 2006 di Jerman yang mengecewakan, Villa menjadi menjadi top scorer dengan tujuh gol di kualifikasi Euro 2008. Namun yang paling mengesankannya adalah gol tunggalnya ke gawang Italia dalam laga persahabatan, 26 Maret 2008.

1. Setelah Piala Dunia 2006, Villa benar-benar mengakhiri karier Raul Gonzales di timnas Spanyol. Ia, bersama Fernando Torres, menjadi andalah pelatih Luis Aragones di lini depan spanyol. Ia membayar kepercayaan itu dengan menjadi satu-satunya striker yang mencetak hat-trick di Euro 2008, dengan membobol gawang Rusia. Ia mencetak empat gol di Euro 2008, dan mengantar Spanyol ke podium juara.

Benitez Minati David Villa

Duet David Villa-Fernando Torres di timnas Spanyol membuat Rafael Benitez terpesona. Pelatih Liverpool itu tertarik untuk membeli David Villa dan menduetkan dengan Torres di lini depan The Reds.

Walaupun tidak bisa tampil di final Euro 2008, David Villa menjadi top skorer turnamen Eropa itu dengan torehan 4 gol. Villa bahkan mampu mencetak hattrick ke gawang Rusia di laga pertama putaran grup. Satu gol lainnya dicetak ketika Spanyol mengalahkan Swedia 2-1.

Penampilan impresif Villa itu membuat Rafael Benitez tertarik untuk memboyong Villa dari Valencia ke Liverpool. Pelatih Liverpool itu ingin menduetkan Villa dengan Fernando Torres yang juga tandemnya di timnas Spanyol.

Fakta bahwa lini depan Liverpool sudah sesak dengan pemain-pemain bagus tidak membuat Benitez mengurungkan niatnya memboyong Villa. Walaupun diakuinya sulit, Benitez tetap ingin mencoba mendatangkan Villa.

“Kami sudah memiliki Torres, Voronin, Kuyt, Babel dan Steven Gerrard yang bisa dimainkan sebagai second striker. Namun kami ingin mencoba mendatangkan opsi lain,” kata Benitez.

“Kami sangat meminati Villa dan dia masuk dalam daftar incaran kami. Akan sulit mendapatkannya, namun kami akan mencoba,” lanjutnya.

Harapan Baru Valencia

David Silva di usia 22, merupakan winger serba bisa. Namanya mulai menghiasi timnas matador. Peranannya telah menyingkirkan Vicente Rodriguez ataupun Joaquin. Silva dapat ditempatkan di sayap kanan dan kiri dengan sama baiknya.

Raul Albiol (22 thn), merupakan suksesor dari Roberto Ayala. Penampilannya meski kadang labil, menyompan segudang potensi. Skillnya bahkan menurut saya jauh lebih baik daripada Pablo Ibanez (bek Atletico), yang menjadi starter utama di timnas. Albiol punya potensi menyamai Carles Puyol.

Sunny (19 thn) adalah salah satu gelandang muda berprospek cerah (. Pemain yang punya keturunan Nigeria ini, bertipe permainan worker sejati. Spanyol pasti perlu pemain seperti ini, apalagi sepeninggal Vicente Engonga ataupun Marcos Senna, yang pernah punya peranan serupa.

Alexis (22 thn), diboyong dari Getafe dengan alasan tertentu. Luis Miguel yang mengisi sektor fullback kanan, dinilai terlalu ofensif. Dan Alexis adalah jawabannya. Meski tidak bagus dalam overlapping, namun dirinya punya keseimbangan dalam bertahan. Menjadi hal yang penting, karena kultur Valencia yang cenderung berdogma “Good offense is a good defense”.

Juan Mata (19 thn). Pemain ini digadang-gadang sebagai salah satu striker muda penuh talenta dari Spanyol. Mungkin ya, mungkin juga tidak. Dengan semakin menuanya Morientes, dan lambatnya area coverage oleh Nicola Zigic, Mata perlu mendapat menit bermain lebih banyak. Di bawah bimbingan striker ganas, David Villa, Mata dapat memperoleh banyak ilmu dan taktik, yang dapat membantu untuk meningkatkan kemampuan bermainnya.

;;